Rusia Meminta Israel Hentikan Penembakan di Suriah, Sebut Melanggar Hukum Internasional dan Tentu Tak Dapat Diterima

Saat ini Rusia telah menganggap serius penembakan Israel yang sedang berlangsung di wilayah Suriah, dan tentu tidak dapat diterima dan dengan tegas mengutuk tindakan yang melanggar hukum internasional,
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.
"Memang saat ini kami menganggap perlu untuk menekankan, penembakan Israel yang sedang berlangsung di wilayah Suriah,
pelanggaran hak-hak dasar hukum internasional secara kategoris tidak dapat diterima dan memang tidak dapat diterima," katanya, dikutip dari TASS 29 April.
"Tentunya kami sangat mengutuk tindakan tidak bertanggung jawab seperti itu, dimana yang meningkatkan jumlah korban sipil dan militer.
Dengan menimbulkan ancaman nyata dari eskalasi ketegangan yang tentu tidak terkendali di seluruh wilayah," tegasnya.

SCAN DISINI DAN DAPATKAN FREE 200RB.

Melihat lebih jauh Zakharova mencatat, adanya serangan semacam itu mengakibatkan penurunan kapasitas militer Angkatan Bersenjata Suriah, serta berdampak negatif pada efektivitas upaya memerangi terorisme di tanah Suriah.
"Dan saat ini kami menuntut pihak Israel menghentikan praktik keji dan berbahaya ini," ujarnya menekankan.
Seperti yang diberitakan pada sebelumnya, juru bicara komando militer Republik Arab mengatakan, dengan adanya empat tentara Suriah tewas dan tiga lainnya terluka dalam serangan Israelterhadap posisi pasukan di dekat Damaskus.
Dan juga sebagai sumber militer Suriah yang mengatakan bahwa Israel menembakkan sejumlah rudal yang menargetkan titik-titik di sekitar ibu kota Suriah, Damaskus, Rabu pagi, kantor berita negara (SANA) melaporkan.
Berdasarkan sumber itu menambahkan bahwa pertahanan udara Suriah menembak jatuh sebagian besar rudal Israel yang diluncurkan dari kota Tiberias, Israel.


Tentu adapun Saluran TV Al-Hadath yang berbasis di Dubai melaporkan bahwa get more info lima militan Syiah Hizbullah, yang berperang di pihak tentara Suriah melawan kelompok teroris, juga tewas. Dengan adanya serangan itu menargetkan area bandara internasional di selatan Damaskus, tempat depot senjata dan pos komando kelompok Syiah berada.
Sehingga sementara menurut Al-Hadath, dengan serangan itu merupakan aksi agresif kesembilan Israel terhadap Suriah sejak awal tahun.